REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Kamboja Hun Sen pada Selasa menegaskan tidak akan mundur seperti yang dituntut partai oposisi utama negara itu sejak pemilihan umum digelar pada Juli 2013.
"Tidak perlu banyak bicara. Saya tidak akan mundur," katanya pada upacara peletakan batu pertama pembangunan jembatan Chrey Thom-Long Binh di Provinsi Kandal, yang juga dihadiri Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung.
"Saya mencapai kedudukan perdana menteri melalui konstitusi. Jika saya turun, itu juga harus melalui konstitusi," katanya.
"Saya perdana menteri Kamboja yang sah. Saya telah dipilih oleh rakyat dan Majelis Nasional serta diangkat oleh Raja Norodom Sihamoni," katanya.
"Saya akan terus memegang posisi perdana menteri untuk jangka waktu lima tahun dengan seluruh tanggung jawab," katanya tegas.
Sengketa politik antara partai berkuasa Perdana Menteri Hun Sen dan partai oposisi Sam Rainsy telah berlangsung sejak hasil pemilu Juli menunjukkan bahwa partai yang berkuasa memenangkan 68 kursi parlemen dan oposisi mendapat 55 kursi.
Dengan menyatakan terjadi penyimpangan serius, oposisi menolak menerima hasil Pemilu dan telah memboikot parlemen serta menggelar aksi-aksi protes dalam rangka menuntut pengunduran diri Hun Sen dan pemilihan ulang.
Pemimpin kedua pihak telah bertemu dua kali pada September dalam upaya mempersempit perbedaan politik, tetapi pembicaraan gagal untuk menghasilkan hasil.