REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para pengunjuk rasa melepaskan tembakan di gedung parlemen Libya di Tripoli Selasa, menghantam beberapa kali dan mendorong persidangan hari itu ditunda, tetapi tidak menimbulkan korban, kata anggota parlemen kepada AFP.
Para demonstran telah menyerang atau mendobrak gedung Kongres Nasional Umum (GNC) beberapa kali di masa lalu, baik mencoba untuk memaksa penerimaan undang-undang atau mengudarakan keluhan-keluhan lainnya.
"Kami mendengar tembakan sebelum peluru menghantam bagian depan gedung itu," kata seorang wanita anggota Kongres yang tak bersedia disebut namanya.
Para demonstran menyerukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah Perdana Menteri Ali Zeidan dan melepaskan tembakan, katanya menambahkan.
Personil keamanan membantu anggota parlemen untuk mengevakuasi bangunan itu.
GNC, otoritas politik tertinggi di negara itu, telah membahas masa depan kabinet Zeidan setelah mosi tidak percaya yang diajukan oleh 72 anggota parlemen.
Zeidan telah berulang kali dikritik karena kegagalan pemerintahannya untuk mengatasi ketidakstabilan yang melanda Libya sejak penggulingan diktator Moamer Gaddafi pada Oktober 2011.
Perdana menteri yang diperangi itu Selasa mengatakan ia akan mengundurkan diri jika GNC mencapai pada konsensus tentang penerusnya, dan memperingatkan adanya kekosongan kekuasaan jika ia meninggalkan posnya tanpa seorang pengganti.
Zeidan sendiri yang pernah diculik oleh milisi tahun lalu, menyoroti pelanggaran hukum yang terjadi terus-menerus di negaranya.