Rabu 15 Jan 2014 07:49 WIB

Cuaca Buruk, Jadwal Penerbangan di Bandara El Tari Ditunda

Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Cuaca buruk menghambat penerbangan pesawat dari dan ke berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT), sehingga sejumlah pilot memutuskan menunda keberangkatan dari Bandara El Tari Kupang hingga kondisi dinyatakan layak terbang.

Airport Duty Manager (ADM) Bandara El Tari Kupang Gabriel Lusi Keraf di Kupang, Rabu (15/1), mengatakan cuaca buruk seperti awan tebal disertai hujan sedang hingga lebat baru nampak pada pagi hari, sehingga jadwal penerbangan sejumlah pesawat harus ditunda.

Berdasarkan pantauan di Bandara El Tari Kupang, Rabu (15/1) pagi, pesawat TransNusa tujuan Bandara Gewayantana Larantuka, Kabupaten Flores Timur, harus menunda keberangkatannya dari sekitar pukul 06.30 Wita hingga pukul 07.00 Wita karena saat akan terbang terjadi hujan dan angin kencang.

Demikian pula, pesawat Merpati Nusantara Airline yang juga harus menunda keberangkatannya dari Bandara El Tari Kupang menuju Bandara Aboerussman Ende dari sekitar pukul 06.50 Wita menjadi pukul 07.15 Wita. Menurut Gabriel, meskipun terjadi penundaan keberangkatan pesawat pada pagi hari, hal itu masih masuk kategori normal, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Pihaknya telah menerima peringatan dini terkait dengan cuaca dari pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang dan telah pula menyampaikan informasi itu kepada pihak maskapai dan pengelola sejumlah pesawat di Kupang untuk diperhatikan dan diwaspadai.

Pihak BMKG memperkirakan bahwa NTT berpeluang dilanda siklon tropis dalam satu hingga dua hari ke depan, karena adanya tekanan lebih rendah di wilayah barat daya. "Nusa Tenggara Timur dalam satu hingga dua hari berpeluang dilanda cuaca buruk berupa hujan deras dan angin kencang hingga bakal terjadi siklon tropis," kata Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang Juli Setyanto.

Hal itu, katanya, perlu diwaspadai karena curah hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai petir dan angin kencang dengan kecepatan 15-45 kilometer per jam di NTT bagian timur, karena berdampak tidak nyaman untuk perjalanan, bahkan dapat mengancam keselamatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement