REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Setelah PTPN VII akan menjadi salah satu sponsor Sriwijaya FC, kini giliran satu BUMN lagi juga akan membantu menjadi donatur dari klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut pada musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 yang akan mulai berputar 1 Februari 2014.
Manajer Sriwijaya FC Robert Heri, Rabu (15/1), mengatakan, “Akan ada satu perusahaan lagi menjadi sponsor Sriwijaya FC pada musim ini. Perusahaan tersebut BUMN yang berkantor pusat di Palembang, PT Semen Baturaja.”
Menurut Robert Heri, hari ini ada pertemuan antara Faisal Mursyid Sekretaris Perusahaan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), perusahaan pengelola Sriwijaya FC, dengan wakil PT Semen Baturaja (Persero) Tbk di kantor mereka di Jalan Abi Kusno, Palembang.
Kepala Bagian Humas PT Semen Baturaja Zulman Jamal membenarkan pada Rabu (15/1) akan ada pertemuan dengan perwakilan Sriwijaya FC. “Kami akan membicarakan menyangkut hal-hal teknis dari kerjasama dengan Sriwijaya FC,” katanya.
Menurut Zulman, sebelumnya sudah ada pembicaraan dengan manajemen Sriwijaya FC untuk menjalin kerjasama dengan PT Semen Baturaja. “Gubernur Sumsel Alex Noerdin sudah berbicara langsung untuk kontribusi PT Semen Baturaja untuk klub Sriwijaya FC. Saya juga sudah bertemu dan berbicara dengan manajer Pak Robert Heri. Hari ini kita tindak lanjuti dengan pertemuan berikutnya,” ujarnya.
Zulman menjelaskan, PT Semen Baturaja Tbk sebagai BUMN yang beroperasi di Sumatera Selatan tentu memiliki komitmen untuk berkontribusi pada daerah. “Mengenai apa bentuk kontribusi kami hal tersebut akan yang akan dibicarakan dengan manajemen Sriwijaya FC. Prinsipnya PT Semen Baturaja siap berpartisipasi,” kata Humas PT Semen Baturaja.
Pada pertandingan saat Sriwijaya FC menjamu Semen Padang di stadion Gelora Sriwijaya pada leg kedua Inter Island Cup (IIC) 2014, Selasa (I14/1) di sisi lapangan sudah terpampang e-board PT Semen Baturaja bersama sponsor lainnya, PT Bukit Asam (PTBA) Tbk dan PT PGN serta beberapa perusahaan swasta lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika