Rabu 15 Jan 2014 11:02 WIB

Sejumlah Desa di Muratara Masih Banjir

Banjir Bandang (ilustrasi)
Foto: Reuters/Mohamed Alhwaity
Banjir Bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MUSIRAWAS UTARA -- Sejumlah desa di Kabupaten Musirawas utara (Muratara), Sumatra Selatan, hingga kini masih digenangi banjir bandang, namun airnya mulai surut.

"Banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu merendam tiga kecamatan yakni Kecamatan Rawas Ilir, Karang Dapo dan Rupit," demikian informasi yang diterima dari Humas Pemkab Muratara Sunardin, Rabu (15/1). Meskipun air mulai surut, namun masyarakat harus waspada karena guyuran hujan di wilayah itu masih terjadi dan dikhwatirkan akan terjadi banjir susulan.

Banjir bandang paling tinggi terjadi di Kecamatan Rawas Ilir sehingga merendam ratusn rumah penduduk termasuk rumah ibadah dan sekolahan. Oleh sebab itu anak-anak terpaksa diliburkan karena rumah, sekolahan terendam banjir mencapai dua meter, termasuk pelayanan kesehatan karena gedung Puskesmas juga terrendam air.

Banjir bandang itu juga mengakibatkan putusnya transportasi dari Kecamatan Rawas Ilir menuju jalan lintas Sumatera di kecamatan Muara Rupit. Meski pun belum dilaporkan adanya korban jiwa, namun kerugian material akibat banjir tersebut mencapai puluhan miliar rupiah, sedangkan bahan makanan sudah disuplai ke lokasi desa terendam banjir tahunan itu, ujar Sunardin.

Transportasi masyarakat Kecamatan Rawas Ilir itu selain menggunakan perahu mesin dan perahu dayung, juga melalui jalan darat alternatif dari Kecamatan Nibung dengan jarak tempuh sekitar lima jam. Jika poros jalan Rawas Ilir- Rupit tidak terendam banjir bisa ditempuh sekitar 1,5 jam, kondisi air yang merendam beberapa desa di wilayah itu hingga saat ini mulai turun, katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muratara Akisropi Ayub mengaku prihatin akan bencana banjir tersebut dan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada jika terjadi banjir susulan. Kepada para camat juga diimbau untuk tidak meninggalkan tempat tugas dan selalu turun ke lokasi untuk berkoordinasi dengan warga korban banjir.

"Saya juga mengimbau kepada perusahaan besar di wilayah itu untuk memberikan bantuan bahan makanan dan sandang kepada korban banjir dengan menggunakan dana Corporate Social responsibility (CSR)," tegasnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement