REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol R Nurhadi Yuwono mengatakan sebagian arus kendaraan pada jalan yang tergenang dialihkan melewati jalur alternatif untuk menghindari stagnasi kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.
"Pada jalan yang tergenang air kami koordinasi dengan Dishub untuk pengalihan arus kendaraan," ujar Kombes Pol R Nurhadi Yuwono di Jakarta, Rabu (15/1).
Menurut dia apabila ada beberapa ruas jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan karena ketinggian permukaan air yang tinggi, maka akan diberlakukan "contra flow" ataupun rekayasa lalu lintas. "Kampung Pulo, Bidara Cina itu kita buat contra flow karena bidara cina tidak bisa kita lalui," ujar dia.
Ia mengatakan pihaknya juga menerjunkan personil pada titik atau lokasi ruas jalan yang tergenang dengan berkoordinasi dengan dinas perhubungan, jasa marga maupun dinas pekerjaan umum. "TB Simatupang itu sudah bisa dilalui, kami langsung koordinasi dengan jasamarga untuk mengarahkan itu kepada pengendara," kata dia.
Ketika jalan umum terjadi suatu hambatan pihaknya langsung menganalisa dan mengevaluasi penempatan anggota yang kurang pada titik-titik lokasi jalan yang tergenang, katanya. "Untuk domain lalu lintas misalkan banjir dan longsor wajib memasang rambu atau papan pengumuman bahwa jalan ini tidak bisa dilintasi. Koordinasi dengan Perhubungan dan PU," ujarnya.
Meskipun banjir mulai surut, beberapa ruas jalan masih tergenang air. Berdasarkan keterangan dari Kabag Operasi Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto, Jalan Kapuk Muara Raya dan Jalan Mangga Dua Raya digenangi air dengan ketinggian sekitar 20 centimeter. Kedua jalan tersebut bisa dilalui kendaraan bermotor.
Sementara itu, di Jakarta Barat, Jalan Panjang Green Garden, Jalan Puri Kembangan, Jalan Puri Kembangan masih digenangi air dengan ketinggian antara 20 hingga 30 centimeter dan bisa dilalui kendaraan bermotor.