REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian mengakui sejumlah pelaku kejahatan tidak jera sekalipun sudah berulang kali keluar masuk penjara. Kurangnya lahan pekerjaan menjadi faktor penentu para residivis kembali bertindak kriminal.
''Faktor ekonomi,'' kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Kamis (16/1). Rikwanto menjelaskan, ketika residivis bebas, faktor ekonomi menjadi penentu. Tidak ada pemasukan uang untuk bertahan hidup. Akhirnya mereka kembali ke kelompoknya dan menjadi pemimpin di kelompok tersebut.
Celakanya, para residivis tersebut semakin ahli dalam bidang kejahatannya salah satunya mencuri kendaraan bermotor. Dahulu, sulit untuk membobol mobil yang memiliki alarm. ''Sekarang hanya satu sampai satu setengah menit mobil sudah bisa dibawa kabur,'' katanya.
Rikwanto mengatakan, mencuri menjadi profesi mereka bukan malah bertobat dan kembali ke masyarakat. Kecanggihan mereka dalam menganalisa terbukti dengan durasi singkat dalam mencuri mobil.
Mereka sudah tahu letak sambungan alarm mobil. Bekerja berkelompok, mereka menyebar. Satu orang masuk ke kolong untuk memutus alarm. Yang lain mengawasi. Pelaku satunya langsung membobol pintu mobil dan mengebor kunci 'kontak'. ''Hingga rusak dengan kedalaman tertentu, lalu hanya dengan obeng mobil itu pun bisa jalan,'' kata Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, kunci leter T sudah tidak pada jamannya lagi. Pengamanan mobil semakin canggih. ''Mereka pun bekerja semakin lihai.''