Kamis 16 Jan 2014 12:14 WIB

PBB Berhasil Kumpulkan 2,4 Miliar Dolar AS untuk Suriah

Rep: Satya Festiani/ Red: Dewi Mardiani
Ban Ki Moon
Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) berhasil menggalang dana sebesar 2,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk Suriah. Dana tersebut dikumpulkan dalam Konferensi Internasional Donor untuk Suriah yang dilaksanakan di Istana Bayan, Kuwait, Rabu (15/1).

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengatakan sumbangan yang berhasil dikumpulkan meningkat dari tahun lalu. Konferensi yang pertama berhasil menggalang dana sebesar 1,5 miliar dolar AS. "Ini menunjukan meningkatnya kebutuhan di Suriah," ujar Ban Ki-moon dalam konferensi pers usai Konferensi Internasional Donor untuk Suriah pada Rabu (15/1) petang, seperti dilaporkan Republika, Kamis (16/1).

Untuk tahun ini, PBB telah mengkalkulasikan bahwa Suriah membutuhkan bantuan dana sebesar 6,5 miliar dolar AS. Uang tersebut akan digunakan untuk memberikan pertolongan, seperti edukasi, makanan, dan air bersih pada 9,3 juta rakyat Suriah atau hampir setengah dari jumlah populasi di Suriah.

Sebanyak 6,5 juta dari total tersebut menjadi pengungsi di negaranya sendiri. Mereka tidak memiliki akses pada pelayanan publik. Banyak dari mereka yang disekap.

Sementara itu, lebih dari 2 juta penduduk Suriah menjadi pengungsi di negara-negara tetangga, seperti Libanon, Yordania, Turki, Irak dan Mesir. Negara-negara yang menampung mereka pun butuh didanai. Kajian PBB menunjukan bahwa pengungsi telah menghambat perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.

Di Lebanon, misalnya, konflik tersebut telah membuat peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) di Lebanon turun 3 persen setiap tahunnya. Hal itu menyebabkan kerugian sebesar 7,5 juta miliar dolar AS.

Ban Ki-moon mengatakan bahwa beban dari negara-negara yang menampung pengungsi tersebut harus dipikul bersama. Ia juga mengatakan, "Konflik telah membuat Suriah mundur beberapa dekade," ujarnya.

Ia berharap Suriah dapat memulai solusi politik pada bulan depan. Konferensi Internasional untuk Suriah akan digelar pada 22 Januari 2014 dapat menarik pemerintah dan oposisi di Suriah ke meja perundingan. "Saya harap konferensi tersebut dapat berujung pada penyelesaian politik yang pada akhirnya dapat mengakhiri kekerasan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement