REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Terbongkarnya dua pabrik pembuat air zamzam palsu di Kota Semarang dan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, harus menjadi pelajaran bagi masyarakat agar berhati-hati membeli 'air suci' tersebut.
Pasalnya, menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng, Kombes Polisi Djoko Poerbo, praktik produksi air zamzam palsu ini sudah dilakukan sejak 2011. Hasil produksi ini telah lama beredar di Jateng. Bahkan, produksinya juga telah menembus pasar kota-kota besar luar Jateng, seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Jawa Barat.
Ia mengatakan, kedua pemilik pabrik yang sudah diamankan polisi adalah mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Keduanya juga masih berkerabat.
“Diperkirakan sudah banyak masyarakat yang dirugikan atas praktik produksi air zamzam palsu ini,” kata Djoko didampingi Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Aloysius Liliek Darmanto, Kamis (16/1).
Ia berkata, pengungkapan ini berdasarkan hasil laporan masyarakat, tentang penjualan air zamzam yang dapat mengupayakan dalam jumlah besar.
Setelah didalami, ternyata ada pabrik yang membuat air zamzam palsu dalam kemasan ini di kawasan Kelurahan Polaman, Kecamataan Mijen, hingga dilakukan penggrebekan.
“Berdasarkan informasi sejumlah karyawan, ternyata ada pabrik yang memproduksi air zamzam palsu ini di Batang, yang selanjutnya kita lakukan penggrebekan juga,” tambah Djoko.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah menambahkan, modus yang digunakan pelaku memanfaatkan air artetis dan air isi ulang sebagai air baku.
“Air ini kemudian dikemas dengan jerigen maupun botol plastik dan di-'packing' lagi dengan kantong plastik khusus hingga seolah-olah air Zamzam dari Arab Saudi,” ucapnya menjelaskan.