REPUBLIKA.CO.ID,KABUL — Sebanyak 15 warga sipil tewas dalam serangan udara yang dilancarkan pasukan militer AS di Provinsi Parwan Afghanistan. “Tujuh dari korban itu adalah anak-anak,” kata sumber keamanan setempat, seperti dilansir World Bulletin, Kamis (16/1).
Presiden Hamid Karzai mengutuk keras serangan tersebut. Ia pun telah mengirim delegasinya untuk menyelidiki insiden pemboman itu. “Kami menuntut agar operasi di Teluk Afghanistan selama bertahun-tahun segera diakhiri,” ujar Karzai.
Para pejabat AS sebelumnya telah mendesak Karzai untuk menandatangani perjanjian keamanan bilateral, yang memungkinkan ribuan tentara NATO tinggal di Afghanistan sampai 2024 dan seterusnya. Namun, Karzai menolak menyetujui kesepakatan tersebut, kecuali pasukan Paman Sam mau mengakhiri serangan udara dan berbagai serangan lainnya terhadap penduduk Afghanistan.
“AS sepertinya tidak menunjukkan itikad baik ke arah itu. Buktinya, tentara mereka masih saja terus membombardir daerah-daerah dan membunuhi penduduk sipil di negerinya,” kata dia mengecam.