REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang melakukan praktik pembuatan air Zamzam palsu ditengarai telah mengeruk keuntungan miliaran rupiah.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Djoko Poerbohadijoyo mengatakan, kepada polisi TH (57) --salah seorang pemilik pabrik-- mengakui, telah melakukan produksi sejak tiga tahun lalu.
Permintaan air Zamzam palsu ini meningkat tajam setiap musim haji tiba. Selain itu, air Zamzam palsu ini banyak dicari masyarakat sebagai oleh- oleh ibadah umroh.
Ditengarai TH telah mengeruk keuntungan miliaran rupiah dari usaha produksi air Zamzam palsu ini. "Sebagai gambaran, air Zamzam kemasan 10 liter dijual seharga Rp 140 ribu," katanya, di Semarang, Kamis (16/1).
Untuk mengelabui konsumen, masih jelas Djoko, TH mengemas jerigen-jerigen berisi air zamzam palsu dengan kantung plastik kemasan layaknya kantung plastik seperti yang digunakan di bandara King Abdul Azis, Arab Saudi.
Dalam kantung tertulis 'SW' (SafeWrap) dan mencantumkan tulisan ‘King Abdullah bin Abdul Aziz’. “Sehingga seolah-olah memang asli dari Arab Saudi,” tambahnya.
Ditengarai, kantung-kantung ini dipesannya sendiri dan meniru kantung plastik yang jamak digunakan di Arab Saudi. "Apalagi pelaku juga mantan TKI yang pernah bekerja selama 30 tahun di Arab Saudi,” katanya menambahkan.