REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Dorongan sejumlah pemuda di Australia untuk berjihad di daerah konflik Suriah terus meningkat. Namun, sulit dipastikan berapa jumlah warga Australia yang pergi berjuang ke Suriah sejauh ini. Sejumlah laporan memperkirakan ada sektar 100 orang.
Ahmad Malas, pekerja komunitas yang mendampingi Asosiasi Muslim Libanon (LMA) mengatakan banyak orang merasa terdorong untuk ikut berperang setelah melihat kekejaman yang dilakukan di Suriah
"Meskipun mereka tidak memiliki jaringan langsung ke Suriah dalam kasus khusus ini, misalnya, mereka mungkin tidak memiliki keluarga dan teman-teman di sana, tetapi karena itu adalah tanah Muslim dan mayoritas orang-orang Muslim, mereka akan merasa perlu untuk benar-benar pergi dan mendukung orang-orang di sana, "kata Malas.
"Sikap seperti ini sebenarnya minoritas di masyarakat. Namun mayoritas di masyarakat, mainstream, mengutuk tindakan tertentu seperti ini dan tidak membicarakan hal ini secara terbuka dan sering."
Malas mengatakan imam dari Masjid Lakemba mengambil pandangan yang seimbang dan tidak mendorong orang dari komunitas Muslim untuk berjuang ke Suriah. "Ada banyak program yang disampaikan pada saat ini di organisasi kami (LMA) untuk mengatasi pandangan ekstrem ini. Pandangan ekstrim yang dimiliki pemuda seperti Yusuf Ali mungkin dampak dari emosi dan energi yang mereka miliki dan kemudian disalurkan untuk membantu mengatasi kemungkinan masalah yang mungkin keluar dari orang-orang yang memiliki pandangan dan ide ekstrem. "
Sebelumnya, dilaporkan, Yusuf Ali (22 tahun) ditemukan tewas di Aleppo dalam konflik di Suriah belum lama ini. Pemuda Australia yang tewas terbunuh bersama isterinya Amira Ali di Suriah pekan lalu diduga telah direkrut untuk berjuang melawan rezim Assad. Ali juga diduga kuat terkait dengan jaringan organisasi teroris Alqaeda dan afiliasinya Jabh at al Nusra.
ABC berhasil mendapatkan dokumen dari pengadilan yang didaftarkan bulan lalu berisi dugaan Yusuf Ali – yang terlahir dengan nama Tyler Casey – berada di Suriah untuk bergabung dengan kegiatan perang bersenjata. Dokumen ini bertentangan dengan laporan yang menyebutkan pasangan itu berada di Suriah untuk kegiatan kemanusiaan.