REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang pembom bunuh diri menyerang satu pos pemeriksaan yang diawaki oleh suku Sunni pro-pemerintah 25 kilometer (16 mil) barat kota Irak yang dikuasai pemberontak, Falluja, pada Kamis, menewaskan tiga orang dan melukai dua lainnya, kata polisi.
Penyerang juga menanam bom di sekitar kantor wali kota di Falluja, menghancurkan sama sekali. Tidak ada korban karena saat itu bangunan itu kosong, kata polisi.
Gerilyawan Alqaidah, yang didukung oleh suku Sunni yang bermusuhan dengan pemerintah yang dipimpin Syiah, menguasai Falluja, 50 kilometer (30 mil) sebelah barat Baghdad, pada 1 Januari dan telah terkunci dalam kebuntuan dengan pasukan dan tank Irak di sekitar kota itu.
Perdana Menteri Nuri al-Maliki telah mengesampingkan serangan skala penuh terhadap Falluja, tempat beberapa pertempuran terberat dengan pasukan AS selama 2003-2011 pendudukan mereka atas Irak, namun telah meminta suku di sana untuk mengusir para gerilyawan.
Para gerilyawan dan sekutu mereka menguasai Falluja setelah pemerintah menghancurkan sebuah kamp protes Sunni anti-pemerintah di dekat kota Ramadi, dan menangkap seorang anggota parlemen oposisi Sunni dalam serangan di mana saudaranya dan lima pengawalnya tewas.
Minoritas Sunni Irak dibelah. Sementara sebagian besar membenci kebijakan pemerintah Maliki, banyak juga yang menentang Alqaidah dan beberapa suku bersenjata secara aktif memerangi gerilyawan.