REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klamatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, banjir bandang yang melanda Provinsi Sulawesi Utara akibat anomali cuaca yang tidak lazim.
"Ada depresi atau tekanan udara dari Filipina yang dampaknya dirasakan di Sulawesi Utara," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Jakarta, Jumat.
Anomali cuaca yang tidak lazim tersebut yaitu siklon terjadi di sebelah utara yang pada umumnya mulai muncul pada Mei, November dan Desember, kemudian menghilang.
"Tapi ini terjadi pada Januari. Ini kejadian tidak umum yang kita sebut anomali," kata Andi seraya menambahkan, biasanya tekanan udara rendah atau siklon terjadi di belahan selatan.