Jumat 17 Jan 2014 15:47 WIB

Warga Manado Dihantui Isu Tsunami

Sebuah mobil masuk ke sungai setelah terseret bajir di depan kantor Walikota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1).      (Antara/Fiqman Sunandar)
Sebuah mobil masuk ke sungai setelah terseret bajir di depan kantor Walikota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). (Antara/Fiqman Sunandar)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Warga Kota Manado yang sedang ditimpa banjir bandang, kini dibuat panik dengan selentingan kabar tsunami yang akan terjadi beberapa jam ke depan.

"Saya lebih memilih mencari tempat yang lebih tinggi untuk menghindari tsunami seperti yang berhembus dari mulut ke mulut," kata Ria, warga Kota Manado, Jumat (17/1).

Selain informasi dari mulut ke mulut, isu tsunami juga menyebar di jejaring sosial facebook dan blackberry massenger sehingga warga mulai mencari daratan yang lebih tinggi.

Akses jalan menuju ke lokasi yang lebih tinggi seperti kawasan Bumi Beringin, serta kawasan perkantoran dan permukiman di Jalan 17 Agustus, menjadi sasaran warga yang diliputi kepanikan.

"Lebih baik berupaya menyelamatkan diri dari pada ketika terjadi tsunami kami tidak siap. Kami saat ini sementara menuju ke kawasan kantor gubernur di Jalan 17 Agustus," kata Rudi, pengendara Kijang Innova.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut menampik informasi tersebut. Dalam sebuah layanan pesan singkat yang dikirimkan Nurhadi, Prakirawan BMKG Sulut, Stasiun Meteorologi Manado menulis, masyarakat diharapkan tidak panik terkait isu tsunami di daerah ini.

Gelombang tinggi di perairan Sulawesi Utara disebabkan oleh angin kencang dan tidak akan menyebabkan gelombang tsunami.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement