REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pemerintah Manado, Sulawesi Utara meliburkan semua sekolah akibat bencana banjir, sampai kondisi normal dan gedung bisa digunakan.
"Karena sebagian besar gedung sekolah juga diterjang banjir dan hampir semua siswa jadi korban banjir, kami kami liburkan empat hari," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Manado, Corry Thendean di Manado, Jumat (17/1).
Corry menjelaskan, memang tidak semua gedung sekolah terkena terjangan banjir, tetapi berdasarkan data yang ada diterima 70 persen dipenuhi lumpur karena bencana banjir.
Corry mengatakan bukan hanya sekolah 90 persen siswa juga menjadi korban banjir, sehingga banyak yang kesulitan untuk mendapatkan pakaian seragam untuk bersekolah.
Menurut Corry, waktu tiga hari yang diberikan, harus dimanfaatkan pihak sekolah untuk membersihkan gedung agar bisa segera digunakan agar tidak merugikan siswa.
"Kan sekarang masih penuh dengan lumpur dan banyak sarana penunjangnya rusak karena banjir, tetapi secepatnya harus dilakukan pembersihan," katanya.
Ia menegaskan sekolah harus masuk kembali pada 20 Januari 2014, dan memulai kegiatan belajar mengajar dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.
Guru di SD Katolik XIII Manado Mieke Melapa mengatakan sekolah mereka diliburkan mulai 16 Januari dan mulai sekolah pada 20 Januari secara normal.
Siswa di SMP III Manado Eva Manaida (12) mengatakan mereka diberikan pengumuman resmi libur dan baru masuk kembali pada Senin.
"Tapi hari ini kami sudah terlanjur masuk dan disuruh pulang dengan pengumuman resmi dari pihak sekolah jadi langsung kembali ke rumah," katanya.