REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Australia batal mengikuti latihan militer gabungan bersama 17 negara lainnya di Batam. Laksamana Pertama TNI, Amarulla Octavian, mengatakan batalnya partisipasi Australia dipengaruhi oleh kondisi politik yang tengah terjadi.
"Australia tidak ikut sebagai peserta dalam Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 karena pengaruh politik kedua pemerintahan," katanya dalam di Batam, Jumat (17/1).
Australia, katanya, hanya berperan sebagai observer dalam latihan gabungan terbesar pertama ini. Ia menjelaskan, militer Australia sebelumnya telah diundang oleh TNI AL dan setuju untuk berpartisipasi bergabung dalam latihan bersama negara-negara ASEAN. "Partisipasi Australia dibatalkan oleh kedua negara," tambahnya.
Sementara itu, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, mengatakan latihan multilateral komodo ini merupakan latihan pertama di Indonesia. "Latihan akan dilaksanakan tiap dua tahun," katanya.
Ke-17 negara tetangga yang bergabung dalam latihan bersama ini yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korsel, Selandia Baru, Amerika Serikat, Cina, dan Rusia.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan stabilitas keamanan maritim dan meningkatkan hubungan antar negara ASEAN. Serta meningkatkan kemampuan tim penanggulangan bencana TNI AL.
Dalam latihan bersama ini akan dilakukan simulasi penanggulangan bencana untuk menguji prosedur hubungan antar angkatan laut negara peserta serta bantuan multinasional. Sebanyak 17 delegasi dari berbagai negara turut menghadiri pembukaan Final Planning Conference yang dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Marsetio.
Acara yang diikuti oleh ribuan angkatan laut ini juga dinilai dapat meningkatkan ekonomi wilayah setempat. General Secretariat Multilateral Naval Exercise 2014, Fauzi Ishak mengatakan terdapat beberapa kegiatan pendukung latihan bersama negara ASEAN.
"Kegiatan yang diselenggarakan seperti pameran maritim, transportasi maritim, pariwisata, olahraga, serta pameran produk-produk lokal. Ada juga festival jazz," katanya.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan pendukung dalam acara tersebut, dapat memberikan nilai ekonomi tambahan bagi wilayah setempat.