Sabtu 18 Jan 2014 20:17 WIB

Banjir Indramayu Kian Meluas Hingga 12 Kecamatan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Maman Sudiaman
banjir ilustrasi
Foto: antara
banjir ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir akibat hujan deras dan meluapnya sungai di Kabupaten Indramayu, terus meluas. Banjir susulan pun dikhawatirkan akan kembali terjadi. Pantauan, Sabtu (18/1), banjir terjadi di 12 kecamatan. Yakni Kecamatan Patrol, Sukra, Anjatan, Kandanghaur, Losarang, Lohbener, Indramayu, Cikedung, Terisi, Bongas, Jatibarang dan Haurgeulis.

Dari 12 kecamatan itu, banjir terparah terjadi di Kecamatan Patrol, Anjatan dan Sukra. Tercatat, lebih dari 10 ribu unit rumah warga terendam banjir dengan ketinggian antara 30 cm sampai dua meter.

Camat Patrol, Achmad Mansyur, menyebutkan, di wilayahnya banjir menerjang empat desa dan merendam sekitar 8.000 unit rumah warga di empat desa itu. Yakni Desa Bugel sebanyak 3.000 unit rumah, Desa Sukahaji 4.000 unit rumah, Desa Patrol mencapai 255, dan Desa Limpas sekitar 750 unit rumah.

"Tiga rumah juga ambruk karena diterjang banjir," terang Mansyur.

Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan aktifitas pasar tradisional di Desa Bugel menjadi lumpuh. Pasalnya, air masuk ke dalam pasar.

Mansyur mengatakan, pihaknya langsung berupaya mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Titik evakuasi dipusatkan di Masjid Darussalam Desa Bugel. Di lokasi itu, dibangun tenda darurat, dapur umum dan posko kesehatan. Namun, dia mengaku, saat petugas dari tim Tagana melakukan evakusi dengan menggunakan perahu karet, banyak warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing. Petugas pun langsung meminta mereka untuk mengungsi karena khawatir banjir susulan akan terjadi.

Mansyur menjelaskan, banjir disebabkan meluapnya sungai Plawad atau sungai Bugel yang membelah Desa Bugel dan Desa Sukahaji. Jika hujan terus turun dengan intensitas tinggi, maka luapan sungai itu dikhawatirkan kembali terjadi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement