REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Banjir dengan ketinggian hingga mencapai dua meter di Desa Bugel dan Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, membuat warga terpaksa diungsikan, Sabtu (18/1). Mereka membutuhkan bantuan makanan, minuman dan pakaian layak pakai.
Berdasarkan pantauan Republika, warga korban banjir dari Desa Bugel dan Desa Sukahaji diungsikan ke Masjid Darussalam Desa Bugel. Sebagian besar para pengungsi merupakan wanita, anak-anak dan orang tua.
Di lokasi tersebut, aparat pemerintah dan keamanan juga membuka tenda darurat dan posko dapur umum. Adapula posko kesehatan untuk membantu pengobatan warga yang terserang penyakit.
‘’Untuk mengevakuasi warga, kami juga menyediakan empat buah perahu karet,’’ ujar Camat patrol, Mansyur, saat ditemui di lokasi banjir.
Mansyur menjelaskan, selain Desa Bugel dan Sukahaji, banjir juga merendam Desa Patrol. Di ketiga desa tersebut, rumah warga yang terendam banjir sekitar 4.500 rumah. Dari jumlah itu, tiga ruamh di antaranya roboh diterjang derasnya air.
Salah seorang warga RT 01 RW 03 Blok lapangan, Desa Bugel, Saridah, menjelaskan, air mulai masuk ke dalam rumahnya sekitar pukul 04.30 WIB. Di dalam rumah, ketinggian air mencapai dada orang dewasa. ‘’Saya dan keluarga langsung mengungsi,’’ tutur Saridah.
Sejumlah pengungsi yang ditemui di Masjid Darussalam Desa Bugel, mengaku mereka membutuhkan bantuan makanan, minuman dan pakaian layak pakai. Banjir mengakibatkan mereka sulit bekerja untuk mendapatkan nafkah.
‘’Kami juga butuh pakaian layak pakai. Semua pakaian yang ada di rumah, basah terendam banjir,’’ kata Mirna, seorang pengungsi.