Ahad 19 Jan 2014 11:17 WIB

Banjir di Tangerang Naik Hingga 1 Meter

Rep: Nurhamidah/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Warga melintasi genangan air saat banjir melanda perumahan Ciledug indah 1, Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis (16/1).     (Republika/Yasin Habibi)
Warga melintasi genangan air saat banjir melanda perumahan Ciledug indah 1, Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis (16/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sejumlah wilayah dari beberapa kecamatan di Kota Tangerang masih terendam banjir hingga Ahad (19/1). Ketinggian air pada masing – masing lokasi banjir tersebut beragam sampai satu meter lebih.

“Hingga hari ini wilayah kecamatan Ciledug, Karang Tengah, Periuk, dan Cipondoh masih terendam banjir,” kata Kepala Bidang Penyelamatan Korban, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tangerang, Endang Maturidi pada RoL.

Endang memaparkan, lokasi banjir berada di Kecamatan Ciledug meliputi Perumahan Puri Kartika akibat kali angke yang jebol beberapa hari lalu.

Untuk Kecamatan Karang Tengah meliputi Perumahan Ciledug Indah, DDN, dan Pondok Bahar. Ketinggian air sekitar selutut orang dewasa. Sudah ada dua posko evakuasi atau pengungsian warga pada lokasi tersebut.

Selanjutnya, lokasi banjir pada Kecamatan Periuk meliputi Perumahan Total Persada ketinggian air sekitar satu meter lebih. Sudah ada satu posko pengungsian untuk warga. Sedangkan untuk daerah Purati, Gembor juga terendam banjir. Rencananya sudah dikoordinasikan akan membuat posko pada titik banjir tersebut.

Wilayah banjir lainnya adalah daerah Gondrong Petir, Kecamatan Cipondoh. Ketinggian air mencapai selutut bahkan sepinggang orang dewasa. Saat ini pihaknya sudah menerjunkan petugas evakuasi serta melakukan patroli pada setiap lokasi tersebut.

“Tadi pagi sudah ada 50 personel yang bertugas dibagi ke beberapa wilayah tersebut,” ungkapnya. Adapula 15 armada perahu karet beserta mesin motor temple yang dikirimkan. Petugas akan terus berkeliling pada wilayah rawan banjir tersebut. Hal itu mengingat curah hujan masih tinggi. 

Ia berharap warga yang menjadi korban banjir mau dievakuasi mengingat ketinggian air cepat naik. Saat ini ada beberapa warga yang mau dan tidak mau dievakuasi. Selain itu, perbaikan normalisasi kali segera dilakukan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement