REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peran zakat mengentaskan masalah sosial harus terus diperbesar di tengah masyarakat. Salah satu upaya memperbesar peran zakat tersebut, dengan mengalokasikan dana khusus, untuk bantuan penanggulangan korban kebencanaan.
Menurut Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Didin Hafidhuddin, sudah seharusnya alokasi zakat memiliki peran dalam penanggulangan bencana alam.
Langkah ini, kata Didin, telah dilakukan Baznas dan seluruh komunitas zakat, dimana setiap lembaga amil zakat (LAZ) telah memposisikan lembaga mereka sebagai bagian dari sistem penanggulangan bencana nasional.
Didin mengungkapkan, Baznas selaku badan zakat negara telah bekerjasama bantuan dan penanggulangan bencana berada di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Baznas sudah berkoordinasi pemberian bantuan dengan Baznas Provinsi serta Kabupaten, Kota yang terkena musibah," ujar Didin kepada Republika, Ahad (19/1).
Ia mengatakan, Untuk program penanggulangan bencana dari Baznas, dinamakan Indonesia Peduli. Saat ini, beberapa Badan zakat daerah (Bazda) telah mengaktifkan peran zakat mereka di tengah lokasi bencana di Indonesia. Seperti Bazda yang ada di Kabupaten Karo, yang telah memberikan bantuan bagi korban Sinabung. Ini adalah kerjasama yang dilakukan Baznas dengan Bazda Sumut.
Kemudian, tambah Didin, untuk di wilayah Manado, Baznas pun bekerjasama dengan Bazda dan Manado memberikan bantuan bagi korban banjir bandang di akhir pekan ini.
Sedangkan untuk di Jakarta, di samping turun langsung memberi bantuan, Baznas juga langsung bekerjasama dengan lembaga lain seperti, Basarnas dan Tagana.
Di samping memberikan bantuan langsung pada waktu terjadinya bencana, Baznas juga membentuk bantuan tanggap darurat bagi masyarakat setelah bencana.