Ahad 19 Jan 2014 16:21 WIB

Tiga Anak Jadi Korban Serangan di Afrika Tengah

Kelompok organisasi rakyat adi Republik Afrika Tengah berunjuk rasa di Bangui, meminta Prancis mengatasi pemberontakan di sana.
Foto: reuters.com
Kelompok organisasi rakyat adi Republik Afrika Tengah berunjuk rasa di Bangui, meminta Prancis mengatasi pemberontakan di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Sepuluh warga Muslim, termasuk tiga anak-anak, terbunuh dalam serangan ketika mereka mencoba menyelamatkan diri di daerah kemelut di Republik Afrika Tengah, kata badan amal.

Serangan pada Jumat itu menimpa iringan pengungsi menuju Bouar di wilayah barat laut negara tersebut, menyebabkan 50 orang lain cedera.

"Itu menunjukkan keadaan masih berbahaya di Republik Afrika Tengah bahwa anak-anak dan keluarganya diserang dan dibunuh ketika akan mengungsi ke tempat aman," kata Robert Lankenau dari lembaga Save The Children.

Ia menambahkan sementara pasukan penjaga perdamaian dari Uni Afrika dan Prancis mencoba memulihkan stabilitas di negara tersebut "adalah nyata bahwa perlindungannya tidak menjangkau anak-anak di daerah terpencil".

"Kami terus menerus meminta pada pasukan PBB untuk memeriksa kawasan yang paling terpencil, tempat kekerasan masih banyak terjadi dengan memberangkatkan lebih banyak pasukan jika diperlukan," katanya.

Kekerasan kelompok mengungkung negara itu sejak Maret 2013 setelah kudeta oleh kelompok Seleka yang menempatkan presiden dari kelompok mereka di negara yang warganya sebagian besar beragama Nasrani.

Sebagian anggota Seleka kemudian melakukan kekerasan sehingga memicu konflik antar-agama yang menggulirkan serangan balas dendam tak berkesudahan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement