Senin 20 Jan 2014 18:22 WIB

Sejuta Buku Bekas Dijual di Festival Buku Brisbane

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Lebih dari satu juta buku bekas saat ini dijual dalam acara yang disebut-sebut sebagai festival buku terbesar di Australia. Banyak pengunjung sudah mengantre sebelum acara dibuka Jumat (18/01) lalu, di Brisbane. Acara bernama Lifeline Bookfest ini digelar selama 10 hari, mulai  tanggal 18 hingga 27 Januari tahun ini.

Menurut penyelenggaranya, ini adalah festival buku terbesar dalam kategorinya di seluruh Australia. "Ada lebih dari 1 juta buku di atas meja yang panjangnya sekitar 4 kilometer," jelas koordinator acara, Anna Masci. "Kita juga menjual DVD, piringan hitam, CD, permainan puzzle, permainan papan [seperti monopoli], piranti lunak komputer, alat tulis, majalah."

Seluruh barang-barang yang dijual dalam festival ini adalah hasil sumbangan. Seringkali, harga jualnya jauh lebih rendah dibanding harga beli awal. "Ada kawasan [untuk barang seharga] 1 dollar, kawasan 2,5 dollar, dan kawasan kualitas tinggi, yang barang-barangnya dihargai khusus," jelas Masci.

Salah satu pengunjung, Cheryl Parfitt, mengatakan bahwa Ia berencana menghabiskan waktu seharian untuk berbelanja. Ia mengoleksi buku anak-anak. "Seratus, mungkin 200...dan saya akan kembali saat hari diskon," ucapnya, "Mulai dari cucu saya hingga sepupu, keponakan-semua akan saya beri buku."

Tahun ini, acara Bookfest di Brisbane mendapat bantuan 600 sukarelawan. Seluruh dana hasil dari acara yang telah diadakan sejak 25 tahun lalu ini akan disalurkan pada layanan Lifeline di Queensland.

Layanan tersebut memberi bantuan bagi warga Australia yang mengalami krisis atau depresi. "Tahun lalu, kami mengumpulkan dana 1,1 juta dollar, yang merupakan jumlah yang memecahkan rekor bagi kami," cerita Masci.

Terkadang, di festival ini dijual buku-buku yang amat berharga, seperti buku yang ditandatangani pemain cricket terkenal Richie Benaud, cerita salah satu sukarelawan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement