REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia,Vladimir Putin, menyatakan tetap mendukung undang-undang “propaganda gay” menjelang olimpiade di Sochi. Namun, ia menegaskan tidak berprasangka buruk terhadap kaum homoseksual serta menjamin keamanan para pengunjung gay di olimpiade.
“Para pengunjung gay yang akan mendatangi atau berpartisipasi dalam olimpiade akan tetap aman,” katanya seperti dilansir dari kantor berita BBC, Senin (20/1).
Ia menambahkan kaum gay tidak akan mengalami diskriminasi di Rusia, baik di dalam masyarakat dan pekerjaan. Putin sendiri mengaku mengenal dekat dengan beberapa orang gay. “Saya sendiri tidak peduli orientasi seksual orang lain,” tambah Putin.
Ia mengatakan menghormati beberapa anggota gay di Rusia karena prestasi yang telah diraihnya, dibanding orientasi seksualnya. Selain itu, Putin juga mengatakan banyak negara lainnya yang melarang hubungan homo seksual.
Sebelumnya, aktivis hak kaum gay telah mendesak untuk melakukan boikot pada pertandingan musim dingin di Sochi mendatang. Undang-undang kontroversial yang mengatur denda bagi siapapun yang memberikan informasi mengenai pedofilia dan kaum hemoseksual kepada anak di bawah umur 18 tahun telah diloloskan.
Para pengamat mengatakan undang-undang itu praktis membuat semua kegiatan yang terkait dengan gay tidak mungkin dilakukan. Beberapa pemimpin negara juga menunjukan ketidakhadirannya pada pertandingan musim dingin pada 7 hingga 23 Februari mendatang.
Presiden Amerika Barrack Obama mengatakan pihaknya telah mengirimkan atlet ke olimpiade di Sochi, dan beberapa di antaranya termasuk atlet gay seperti atlet tenis Billie Jean King.