REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jabodetabek sejak Jumat (17/1) malam diperkirakan membuat pelaku industri mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah.
"Kami taksir, sejak Jumat (17/1) kerugiannya mencapai puluhan miliar rupiah. Kerugian itu disebabkan target produksi yang tidak tercapai dan kendala distribusi bahan baku maupun barang jadi," kata Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar, Senin (20/1)
Sanny menjelaskan target produksi tidak tercapai lantaran tidak sedikit karyawan pabrik yang rumahnya kebanjiran sehingga tidak bisa masuk kerja. Buruh yang tidak kebanjiran pun sulit mengakses jalan menuju pabrik. Sedangkan gangguan distribusi, disebabkan banjir yang terjadi di jalur-jalur menuju pabrik dan pelabuhan mengganggu pasokan bahan baku dan barang jadi.
"Distribusi barang jadi ke Pelabuhan Tanjung Priok terganggu, begitu juga pasokan bahan baku dari pelabuhan ke kawasan industri juga terganggu, karena banjir kan ada di sekitar Tangerang, Jakarta, Marunda, Bekasi, Cikarang, Karawang," ujar dia.
Menurut Sanny, saat ini total anggota HKI di seluruh Indonesia sebanyak 62 pelaku industri. Sebanyak 20 pelaku diantaranya tersebar di Jabodetabek.