REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Biro Polisi Nasional Thailand telah mempublikasikan foto-foto tersangka dalam serangan granat Minggu di lokasi protes Monumen Kemenangan pada Minggu, melukai hampir 30 orang.
Wakil komisaris Kantor Kepolisian Jenderal Pol Ake Angsananond mengatakan foto-foto itu dari rekaman CCTV di satu kedai kopi Monumen Kemenangan di dekat lokasi unjuk rasa Komite Reformasi Demokratis Rakyat (PDRC).
Tersangka dalam rekaman itu berusia sekitar 30 tahun, mengenakan topi bisbol hitam, jaket, celana panjang putih dan membawa tas hitam. Dalam salah satu foto, dia menarik lengan kanannya kembali, bersiap untuk melemparkan granat.
Granat yang ia lemparkan memukul atap kedai kopi dan jatuh dua meter dari dia, di dekat tenda wartawan. Ledakan itu melukai 28 orang termasuk seorang wartawan dari koran Pos Today.
Foto lain menunjukkan tersangka berjalan menjauh dari tempat kejadian sebelum melemparkan bom lain di dekat Rumah Sakit Rajavithi untuk membuka jalan melarikan diri.
Ada puluhan orang terluka pada ledakan kedua.
Jenderal Ake mengatakan bahwa para peneliti mempublikasikan foto-foto untuk membiarkan bantuan masyarakat memberikan informasi kepada polisi.
Dia menambahkan bahwa perangkat peledak bomber yang digunakan adalah GRD 5, jenis yang sama yang digunakan di Banthat Thong pada Jumat yang menewaskan salah seorang pengunjuk rasa dan melukai 38 orang lain.
Dalam insiden terkait, sekitar pukul 10.40 waktu setempat, seorang relawan penjaga keamanan dari Jaringan Mahasiswa dan Masyarakat untuk Reformasi Thailand (NSPRT), sebuah kelompok protes sekutu PDRC, terluka di dada oleh tembakan pistol di Jembatan Makkhawan Rangsan di Ratchadamnoen Avenue.
Diidentifikasi sebagai Sitthichai Maliwan, 27 tahun, penjaga itu dibawa ke Rumah Sakit Vajira , ia kembali ke rumah setelah mendapatkan perawatan.
Sementara itu, penyerang mengendarai sepeda motor menembak penjaga PDRC di Kompleks Pemerintah di Jalan Chaeng Wattana tetapi meleset dari target, dan menabrak sebuah tiang listrik di dekat penghalang jalan. Tidak ada laporan korban cedera.
Ikuti Whatsapp Channel Republika