Senin 20 Jan 2014 14:51 WIB

Pembongkaran Vila DInilai Belum Selesaikan Masalah Lingkungan

  Sebuah alat berat yang sedang melakukan pembongkaran villa liar di Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jabar, Senin (25/11).  (Antara//Jafkhairi)
Sebuah alat berat yang sedang melakukan pembongkaran villa liar di Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jabar, Senin (25/11). (Antara//Jafkhairi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya mengatakan, pembongkaran vila dan rumah di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, belum menyelesaikan masalah lingkungan.

"Kami dukung pembongkaran vila, tapi itu tidak menyelesaikan masalah," kata Menteri Balthasar saat meninjau lokasi vila yang dibongkar di kawasan Puncak, Bogor, Senin (20/1).

Banjir yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak sepekan terakhir, terjadi karena curah hujan yang tinggi dan daerah resapan air tidak mampu menampung air hujan. Kawasan Puncak yang menjadi hulu Sungai Ciliwung yang merupakan daerah aliran sungai sudah rusak akibat sebagian besar beralih fungsi menjadi permukiman dan dibangun vila.

Akibatnya air hujan tidak mampu diserap dan menyebabkan meluapnya Sungai Ciliwung sehingga membanjiri kawasan permukiman warga yang di sekitarnya.

Sebanyak 211 vila di kawasan Puncak sudah dibongkar dan tugas selanjutnya Kementerian Lingkungan Hidup adalah mengembalikan fungsi lingkungan daerah tersebut sebagaimana peruntukannya.

"Tugas saya kembalikan fungsi lingkungan, tanam kembali dan bangun daerah resapan," ucap Balthasar.

Sementara untuk di kawasan hilir, warga yang tinggal di sepanjang Ciliwung dan Citarum harus rela dipindahkan. "Fungsi sungai sudah tidak benar lagi, dibangun rumah sehingga jalan air ditutup. Orang yang tinggal di Ciliwung dan Citarum harus dipindahkan," ujarnya mengakhiri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement