Senin 20 Jan 2014 19:54 WIB

Demokrat Gerah SBY Dianggap tak Tanggap Bencana

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Partai Demokrat kembali membela Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demokrat tidak terima SBY dianggap lebih sibuk mengurus partai ketimbang korban bencana.

"Presiden SBY tetap memperhatikan masalah bencana alam yang terjadi di Tanah Air," kata juru bicara Partai Demokrat, Ikhsan Modjo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (20/1).

Ikhsan menyatakan SBY tidak pernah mengesampingkan persoalan rakyat. SBY misalnya sudah berencana mendatangi pengungsi letusan Gunung Sinabung dan korban banjir bandang di Manado. Bahkan, khusus untuk korban banjir di Jakarta, Ikhsan menyatakan SBY sudah menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana menggelontorkan APBN Rp 50 miliar.

"Presiden bahkan  menginstruksikan bantuan langsung APBN Rp50 miliar untuk korban banjir DKI melalui BNPB," ujar Ikhsan.

Kritikan bahwa SBY lebih sibuk urus partai dinilai Demokrat tidak tepat. Sebab menurut Ikhsan, SBY hanya mengikuti dan menghadiri kegiatan partai di luar jam kerja. "Presiden melakukan kegiatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hanya di weekend atau hari libur," kata Ikhsan.

Ikhsan berharap dalam bencana yang terjadi di Tanah Air tidak dipolitisasi. Menurutnya yang terpenting sekarang adalah kerjasama semua pihak membantu para korban. "Saatnya komponen bangsa bekerjasama mengantisipasi dan membantu koran bencana. Bukannya Saling menyalahkan dan mempolitisasi isu bencana alam," ujar Ikhsan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement