Senin 20 Jan 2014 19:55 WIB

Kerusakan Jalan di Pantura Bertambah Parah

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Kepadatan arus lalu lintas di Pantura/ilustrasi
Foto: Antara
Kepadatan arus lalu lintas di Pantura/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Banjir masih menggenangi ruas jalur utama pantura Indramayu, Senin (20/1). Kondisi itu diperkirakan akan membuat jalan nasional tersebut mengalami kerusakan parah saat banjir surut.

Saat ini, banjir masih menggenangi jalur utama pantura mulai dari Lohbener–Losarang–Kandanghaur–Patrol–Sukra.

Namun, titik banjir terparah berada di kawasan Pasar Eretan dan Karangsinom, Kecamatan Kandanghaur, serta Sumuradem, Kecamatan Sukra.

Air banjir berwarna kecoklatan itu menggenangi jalan dengan ketinggian sekitar 30 cm - 50 cm, terutama dari arah Cirebon menuju Jakarta.

Akibat banjir, arus kendaraan dari arah tersebut, terutama kendaraan-kendaraan besar, terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Mereka terjebak banjir sejak Ahad (19/1) lalu. ‘’Terpaksa bermalam di sini,’’ ujar seorang pengemudi truk kontainer, Karnoto.

Sedangkan arus kendaraan roda empat pribadi, dialihkan ke jalur sebaliknya. Dengan demikian, jalur dari arah Jakarta menuju Cirebon digunakan untuk kendaraan dari arah tersebut maupun sebaliknya. Petugas kepolisian pun terus mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar.

Sementara itu, banjir yang menggenangi jalur pantura sejak Ahad (19/1), diperkirakan akan membuat kerusakan jalan bertambah parah. Saat ini, kondisi jalan masih belum terlihat karena tertutup air berwarna kecoklatan.

Namun, berdasarkan pantauan Republika pada Kamis (16/1), atau dua hari sebelum banjir besar, kerusakan jalan di jalur pantura terjadi secara merata.

Hal itu terutama mulai dari Kecamatan Lohbener hingga Kecamatan Kandanghaur. Kerusakan jalan sebagian besar berada pada jalur arah Cirebon menuju Jakarta.

Kerusakan jalan berupa lubang-lubang dengan diameter antara 30 cm sampai satu meter, dan kedalaman antara 10 cm – 40 cm.

‘’Sangat berbahaya, terutama bagi pengemudi sepeda motor,’’ tutur seorang warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Ade.

Ia mengatakan, kondisi jalan akan semakin berbahaya bila hujan turun. Pasalnya, lubang-lubang itu akan tertutup air dan tidak terlihat oleh pengemudi kendaraan.

Sementara itu, Kabid Jalan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Indramayu, Nurman, saat dikonfirmasi, mengatakan, jalur pantura merupakan kewenangan pemerintah pusat.

Karenanya, kerusakan jalan itu merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum. ‘’Kewenangan kami hanya jalan kabupaten saja,’’ terang Nurman.

Ketika ditanyakan ruas jalan kabupaten yang terendam banjir, Nurman menyebutkan hampir semua ruas jalan mengalami kondisi itu.

Dia mengatakan, hingga kini masih melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pasti ruas jalan kabupaten yang terendam.

Namun, genangan banjir akan membuat kerusakan jalan semakin parah. ‘’Untuk kerusakan jalan pun belum tahu, jalannya masih tertutup genangan banjir,’’ tandas Nurman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement