REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Sejumlah diplomat menilai Ban terlalu terburu-buru saat memutuskan mengundang Iran dalam Konferensi Perdamaian Suriah atau Jenewa II. Ban dianggap tidak lebih dahulu mengondisikan dukungan Iran kepada keputusan Jenewa I.
Namun Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin membantah keputusan Ban dibuat secara tergesa-gesa. Ia menjelaskan kalau seluruh negara-negara kunci telah berkonsultasi mengenai keputusan itu.
Ketka ditanya, apakah Ban telah memberitahu kepada Rusia dan Amerika Serikat, ia pun mengiyakan hal tersebut. ''Tentu saja semua orang berkonsultasi,'' tutur Churkin kepada Reuters, Senin (21/1).
PBB menyampaikan, Senin (21/1), Sekretaris Jenderal Ban Ki Moon ahirnya menarik undangan kepada Iran untuk menghadiri penyelesaian damai Suriah pekan ini. Keputusan diambil karena Iran tak bisa menerima kesepakatan Juni 2012 yang menyerukan transisi politik Suriah.
Juru bicara PBB, Martin Nesirky, mengatakan selama ini Ban terus mendesak Iran untuk bergabung dengan konsensus global demi perdamaian Suriah di Jenewa.
Hanya saja karena Iran tetap memilih berada di luar pemahaman dasar, maka Sekjen PBB memutuskan bahwa pertemuan akan dilanjutkan tanpa partisipasi Iran.Ban mengatakan sebelumnya bahwa Iran tidak konsisten dengan pernyataannya