Selasa 21 Jan 2014 15:03 WIB

Deutsche Bank Perketat Obligasi Global Demi Dorong Laba

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Obligasi Global
Foto: blogspot.com
Obligasi Global

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Perusahaan valuta asing terbesar di dunia, Deutsche Bank akan mengendalikan transaksi obligasi global atau global bondnya untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Ini menyusul penurunan tajam dalam pendapatan perusahaan akibat rugi di kuartal IV 2013.

Kerugian senilai 1,15 miliar euro atau 1,56 miliar dolar AS itu menjadi masalah utama yang diderita bank terbesar di Jerman itu sepanjang 2013. Co-Chief Executive Deutsche Bank, Anshu Jain sudah terlanjur memproyeksikan target besar pada 2015, sementara perusahaan menghadapi kesulitan keuangan pada 2014.

"Kami memperkirakan bahwa 2014 akan menjadi titik balik dimana sebagian besar warisan kerugian tahun lalu, litigasi dan risiko biaya akan menghantui kami," kata Jain dalam sebuah konferensi pers, dilansir dari Reuters, Selasa (21/1).

Jain mengatakan penurunan utang Deutsche adalah struktural dan diperlukan pergeseran aktivitas ekonominya dari Eropa ke AS yang jauh lebih stabil. Saham Deutsche turun enam persen dan ini merupakan angka yang buruk, dibandingkan dengan penurunan hanya 0,8 persen yang dialami indeks perusahaan sejenis.

Pendapatan dari bisnis utang (trading) Deutsche Bank setidaknya menyumbang hampir tiga perempat pendapatan total perusahaan. Kini, angka itu turun hampir sepertiganya, jauh lebih banyak dibandingkan saingannya, AS yang juga mengalami perlambatan perdagangan obligasi karena aturan Federal Reserve untuk membantu perekonomian AS.

Perusahaan valuta asing lainnya, seperti Goldman Sachs dan Citi juga mengalami penurunan perdagangan obligasi global. Angkanya masing-masing turun 11 persen dan 15 persen untuk kuartal IV 2013.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement