REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan Indonesia akan mendapatkan stabilitas ekonomi pada tahun Pemilihan Umum 2014 dengan pertumbuhan sekitar 5,76 persen.
"Kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2004 dan 2009 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah dapat menjalankan politik dengan dewasa," kata Hatta dalam seminar Indonesia Investor Forum 3 di Jakarta, Selasa (21/1).
Hatta mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 didukung kondisi domestik dan eksternal yang masih baik, meski ada risiko ketidakpastian global. Tahun Pemilu, lanjut Hatta, justru akan mendorong sektor riil dan pertumbuhan ekonomi masyarakat karena ada pengeluaran yang cukup besar di tingkat domestik. "Tapi, daya beli dan kelas menengah kita tumbuh. Itu yang menjadi penentu utama pertumbuhan kita," katanya.
Gejolak perekonomian global, menurut Hatta, akan memberi pengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia."Namun, Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai langkah kebijakan untuk mengurangi dampak gejolak perekonomian global," katanya.
Langkah-langkah kebijakan pemerintah untuk mengurangi dampak gejolak perekonomian global yakn, pertama, meningkatkan kualitas dan penyerapan belanja pemerintah pada kuartal I dan kuartal II 2014. Kedua, tetap menjaga stabilitas harga pangan pokok untuk menahan laju inflasi dan kurangi kemiskinan.
Kemudian meningkatkan daya saing investasi melalui peningkatan infrastruktur dan konektivitas dengan target menurunkan biaya logistik dari 14,08 persen menjadi 10 persen pada 2015. Keempat, peningkatan ketahanan energi dengan menghentikan ekspor-ekspor bahan energi primer. Kelima, hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah secara konsisten hingga 2016.