Selasa 21 Jan 2014 18:16 WIB

25 DAS di Jabar Kritis

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Sungai Citarum
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sungai Citarum

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kondisi lingkungan di Jawa Barat (Jabar) semakin memperihatinkan. Menurut Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar, Anang Sudarna, dari 41 daerah aliran sungai (DAS) yang ada di Jabar, sebanyak 25 DAS kritis dan sangat kritis.

Begitu juga, kualitas sumber daya air di 7 DAS utama dalam status tercemar berat. Parameternya, COD, BOD, dan TSS melebihi bakumutu. ''Seluruh daratan Jabar habis terbagi menjadi 41 DAS. Batasnya, punggung bukit. Tapi, dari 41 DAS itu, sebanyak 25 DAS kondisinya kritis dan sangat kritis,'' ujar Anang di Acara Sawala dan Rembug Lingkungan Hidup Jabar 2014, Selasa (21/1).

Menurut Anang, DAS tersebut dikatakan kritis dilihat dari berbagai kriteria. Di antaranya, kektiritsan lahan, sendimentasi, topografi, curah hujan, dan lain-lain. Kalau DAS nya kritis, maka tujuh sungai utama yang ada di Jabar pun cukup kritis, di antaranya Citarum, Ciliwung, Cisadane, Citanduy, dan Citarik. ''Tujuh sungai utama, kondisinya sangat berat,'' katanya.

Anang mengatakan, penyebab sungai tersebut kritis adalah limbah domestik, sampah rumah tangga, industri dan pertanian. Untuk pertanian, yang mencemari adalah kotoran ternak, pestisida, dan pupuk berlebihan. ''Yang sudah konkret tindakannya, baru rehabilitasi sungai Citarum. Karena, sungai ini paling besar meliputi 10 kabupaten/kota,'' katanya.

Sungai yang lainnya, kata dia, baru sebatas penyuluhan ke masyarakat. Anang berharap, setelah program Citarum bersih berhasil, program rehabilitasi sungai lainnya bisa dikembangkan ke sunyai yang lain. ''Untuk sungai yang lain, Ciliwung sudah ada gerakan Ciliwung bersih yang di motori Jakarta,'' katanya.

Anang menjelaskan, panjang Sungai Citarum sekitar 279 Km dari hulu ke muara. Ia, membagi dalam tiga segmen, yaitu, hulu, tengah, dan hilir. Panjang, Citarum di hulu 77 Km, yakni dari mulai Cisanti sampai Waduk Saguling. Dikatakan Anang, di hulu Citarum ada sekitar 71 industri. BPLHD Jabar, akan mengecek apakah yang 71 industri tersebut memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau tidak.

Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jabar Joko Prihatno, luas lahan kritis di Jabar sekitar 112.949,9 hektare atau sekitar 14,13 persen dari luas lahan yang ada. Jabar sendiri, memiliki 4 daerah aliran sungai (DAS) yang kondisinya memprihatinkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement