REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menyebut keputusan PBB menarik undangannya bagi Iran untuk menghadiri konferensi perdamaian Suriah pekan ini sebagai suatu kesalahan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga mengeluarkan kritik yang diarahkan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon. Ia menyebut Ban menggunakan bahasa lihai untuk menjelaskan keputusannya yang mendadak.
"Ketakhadiran Iran tidak memfasilitasi usaha-usaha untuk menjamin kesatuan dunia Muslim, termasuk dalam perjuangan melawan teror," kata Lavrov.
Iran yang menyatakan hanya akan menghadiri konferensi tanpa prasyarat, katanya, terpojok secara implisit untuk menerima perlunya perubahan rezim pemerintahan Suriah yang menjadi sekutunya.
"Esensinya Iran diminta menyetujui pergi ke Jenewa untuk memulai pembicaraan mengenai perubahan rezim," kata Lavrov.
"Ketika Sekjen PBB mengatakan bahwa dia terpaksa untuk menarik undangan bagi Iran karena Iran tidak berbagi prinsip-prinsip ... dimuat dalam Komunike Jenewa, ini, menurut pandangan saya, frasa lihai."
Ban menarik undangan bagi Iran kurang dari 24 jam setelah dikeluarkan. Meski pun ada keberatan dari Amerika Serikat dan kelompok-kelompok oposisi Suriah.