REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT --Televisi negara Suriah menyatakan pesawat pembawa delegasi utusan Suriah untuk pembicaraan perdamaian antarbangsa di Swiss pada Selasa (21/1) dilarang mengisi bahan bakar setelah mendarat di bandar udara Athena.
Penundaan panjang diperkirakan memaksa pembatalan rencana pertemuan Menteri Luar Negeri Suriah Walid Moualem - yang berada di pesawat itu - dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, kata televisi pemerintah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yunani menyatakan pesawat itu ditahan sementara, namun sudah diizinkan terbang, meskipun pengendali lalu lintas udara Yunani mengatakan pesawat tersebut masih di Athena.
Perundingan Presiden Bashar Assad bersama tokoh oposisi segera duduk semeja untuk mengakhiri kemelut tiga tahun. Perundingan dijadwalkan dimulai pada Rabu di Swiss setelah beberapa hari kericuhan akibat negara-negara besar sponsor perundingan, seperti AS dan Rusia, bertengkar mengenai siapa yang akan hadir.
"Pesawat perutusan itu mendarat di bandar udara antarbangsa Athena dan dilarang mengisi bahan bakar," kata televisi Suriah, dengan menambahkan bahwa semua izin terbang sudah diberikan untuk penerbangan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yunani Konstantinos Koutras kepada Reuters mengatakan, "Masalah itu sudah diselesaikan. Ada penundaan kecil. Semua beres, sudah diizinkan terbang," katanya menambahkan, tanpa merinci alasan penundaan itu.