REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Pengikut Syiah yang kembali dari Iran terbunuh dan 20 orang lainnya luka-luka ketika satu bom menghajar bus yang mereka tumpangi di Provinsi Baluchistan, di bagian barat daya Pakistan pada Selasa (21/1), kata beberapa pejabat.
Serangan itu terjadi di Desa Dringhar di jalan bebas hambatan Iran-Pakistan sekitar 60 kilometer sebelah barat Quetta, ibu kota Baluchistan. "Sedikitnya 22 orang terbunuh dan 20 orang lainnya luka-luka," kata Shafqat Shahwani, pejabat pemerintah setempat, kepada kantor berita AFP.
Dia mengatakan 51 penumpang berada di dalam bus saat terjadi ledakan dan sembilan penumpang masih belum dihitung karena tingkat pembunuhan yang disebabkan. Asad Gilani, sekretaris urusan dalam provinsi itu, mengatakan belum segera jelas apa jenis bom tersebut atau apakah itu merupakan serangan bom bunuh diri.
Menurut dia, dua bus berangkat bersama dengan kawalan kendaraan keamanan yang disediakan pemerintah dan bom itu menghantam satu di antara dua bus itu. Dua orang tewas dalam satu serangan serupa pada 1 Januari ketika sebuah bom menyasar satu bus yang membawa jamaah pengikut Syiah.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu tapi terjadi peningkatan dalam kekerasan sektarian di Pakistan setelah beberapa bentrokan mematikan antara peengikut Sunni dan Syiah dekat Islamabad pada November tahun lalu. Mayoritas penduduk Pakistan adalah pemeluk Sunni, 20 persen di antaranya pemeluk Syiah