Rabu 22 Jan 2014 06:37 WIB

Banyak Peninggalan Ilmu Pengetahuan Bersumber dari Alquran

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Joko Sadewo
Praktik kedokteran Islam tempo dulu (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Praktik kedokteran Islam tempo dulu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran Ali Jannati mengatakan Islam meninggalkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang  bermanfaat ke negaranya sejak lama.  Seperti, ilmu tentang kedokteran, teknik, perpustakaan, dan banyak lainnya yang bersumberkan dari kitab suci Alquran.

"Karena itu saya berharap agar seluruh warga Iran mengamalkan Alquran dan saling mengajarkan," kata Ali, Konferensi Internasional tentang Kebudayaan Islam, di Madinah, Arab Saudi,  Selasa (21/1) .

Ali mengatakan, dengan mengamalkan kandungan Alquran dengan baik, maka akan terwujud Islam yang penuh persaudaraan dengan kelompok lain. "Karena semua muslim harus bersaudara, satu dengan yang lainnya dan buatlah perdamaian.

Sementara itu, delegasi Kuwait yang dipimpin oleh Menteri  Informasi dan Pemuda Salman Sabah Al-Salem Al-Sabah mengatakan, pihaknya berkepentingan untuk  bertanggung jawab terhadap apa yang dibutuhkan oleh Islam. Salah satunya adalah dengan menjaga perdamaian dunia.

Menteri yang juga menjadi Ketua Dewan Kebudayaan Nasional Kuwait  mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menghadapi masalah ketakutan terhadap Islam. Karena itu, pihaknya selalu berupaya mengedepankan pendekatan perdamaian dan dialog untuk memberikan pemahaman tentang Islam yang benar. Upaya lainnya adalah dengan  mempertahankan hak asasi manusia dalam kebudayaan Islam.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia M Nuh juga hadir pada acara itu. Namun,   belum mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pandanganya .  Hal tersebut karena hanya ada satu sesi  pada hari pertama. Rencananya,  Ia akan menjadi pembicara pada  Rabu (22/11) waktu setempat .

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement