Rabu 22 Jan 2014 07:54 WIB

Risma Kantongi Izin Konservasi KBS Pekan Ini

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Unfeasible daily meal fed to those animal has created hell for animals. According to her, without any action to change the condition in KBS, sooner or later all animals will suffer like Melani.
Foto: Antara/Eric Ireng
Unfeasible daily meal fed to those animal has created hell for animals. According to her, without any action to change the condition in KBS, sooner or later all animals will suffer like Melani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya mendapat kepercayaan penuh dari Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (21/1).  Izin konservasi akan diserahkan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam rentang waktu satu pekan.

Keputusan itu dibuat setelah rapat yang dihadiri Menteri Kehutanan Indonesia Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo. Adapun proses penerbitan izin sifatnya tidak akan menunggu, walaupun masih ada gugatan kasasi.

“Sehingga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini segera memiliki kewenangan penuh. Jadi izin definitif akan kita serahkan walaupun masih ada kasasi,” kata Zulkifli seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (22/1) malam.

Keputusan kedua, dia menambahkan, akan ada penyegaran di tubuh pengelola. Hal itu dimaksudkan untuk memutus bibit-bibit konflik, dengan begitu mereka yang menjalankan tugas mengelola KBS benar-benar fokus pada kesejahteraan satwa.

Penataan manajemen termasuk soal kandang, pakan dan seterusnya juga akan diaudit bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).  “Jika ada satwa yang sakit tentu akan dirawat atau dipindah tangankan ke lembaga konservasi yang punya izin,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement