REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Debat antara peserta konvensi capres Partai Demokrat telah dimulai. Debat yang mulai dilakukan pada Selasa malam (21/1) tersebut diikuti oleh enam peserta konvensi capres Demokrat.
Enam peserta konvensi capres Demokrat yang ikut berdebat itu antara lain mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, anggota Badan Pemeriksa Keuangan BPK Ali Masykur Musa, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, dan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat Hayono Isman. Jalannya debat berlangsung sengit di hadapan ribuan pendukung dan masyarakat Medan yang memenuhi lapangan Istana Maimun Medan.
Pramono Edhie sebagai salah satu peserta konvensi capres Demokrat mengatakan, gembira dapat hadir di tengah masyarakat Sumatera Utara dan diberikan kesempatan untuk memaparkan visi dan misinya.
"Kesempatan yang diberikan oleh partai Demokrat kepada seluruh peserta konvensi calon presiden partai Demokrat melalui roadshow debat bernegara ini merupakan sebuah momen baik untuk menyampaikan visi misi peserta konvensi langsung ke hadapan masyarakat," katanya, Rabu, (22/1).
"Saya berharap masyarakat dapat mengikuti jalannya debat bernegara ini. Diharapkan masyarakat juga membantu partai demokrat memutuskan siapa calon presiden partai Demokrat yang akan dimajukan dalam pemilu presiden 2014 ini," kata Pramono.
Rencananya, terang Pramono, debat bernegara konvensi calon presiden partai Demokrat akan menyambangi 10 kota termasuk Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Manado, Balikpapan, Jayapura dan Aceh.
Ia juga berharap dapat memimpin Indonesia untuk bisa melanjutkan pembangunan."Pembangunan yang melibatkan seluruh masyarakat indonesia, pemerataan hasil pembangunan secara adil, dan pembangunan yang berkesinambungan adalah ciri pembangunan yang berkualitas.
Pembangunan yang berkualitas adalah pembangunan yang saya ingin lakukan," ujar Pramono.Menurut Pramono, keterjangkauan harga dan ketersediaan pangan juga menjadi perhatian utamanya.
"Beberapa produk pangan yang dikonsumsi masyarakat seperti beras dan kedelai masih diimpor dari luar negeri. Ini mengakibatkan harga bahan pangan sulit dikendalikan, cenderung tinggi karena mengikuti mekanisme harga pasar dunia serta mendorong inflasi yang memberatkan masyarakat," katanya.
Jika ia memimpin Indonesia, ujar Pramono, ia akan mewujudkan ketahanan pangan dengan menjadi negara yang mandiri pangan. Sementara di bidang energi ia berharap subsidi bahan bakar bisa dikurangi dan dialihkan dengan tepat sasaran dan tepat guna.
"Impor bahan bakar adalah solusi jangka pendek dalam masalah energi nasional. ketergantungan terhadap sumber energi fosil harus segera dikurangi, solusi jangka panjang akan dijalankan dengan solusi hijau yang mengembangkan sumber energi alternatif dan terbaharukan," jelas Pramono.
Dikatakan bahwa jika diberikan kesempatan, dirinya akan memimpin pengembangan sumber energi terbaharukan khususnya micro hydro, geothermal dan bio diesel. "Portfolio sumber energi nasional harus segera menyertakan sumber energi terbaharukan di dalamnya," tegas Edhie.
Kestabilan pertahanan dan keamanan, lanjut Pramono, juga menjadi perhatian utamanya. Pembangunan tidak akan berlanjut jika konflik dan ketegangan terus melanda indonesia. kestabilan pertahanan dan keamanan adalah syarat mutlak terwujudnya pembangunan.n