REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang terjadi di Pantura mengakibatkan pengusaha transportasi merugi hingga Rp 15 miliar per hari. Pemerintah dituntut harus berbuat sesuatu sebab bila tidak maka kerugian lebih besar justru dialami masyarakat sebagai konsumen akhir.
Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena mengatakan, setiap hari sedikitnya 6.000 unit angkutan komersial di Pantura Jawa. Akibat banjir di Pantura, beban biaya bertambah hingga Rp 2,5 juta per kendaraan per hari.
''Total kerugian Rp. 15 miliar per hari. Ini baru hitungan sederhana penambahan hari operasional dengan catatan tidak ada masalah tambahan lainnya seperti mogok akibat banjir, atau kecelakaan," kata dia , Rabu (22/1) di Jakarta.
Menurut Eka, bila banjir di pantura seperti tahun lalu, maka total kerugian selama dua minggu dapat menyebabkan kerugian sektor transportasi darat lebih dari Rp 50 miliar per hari. "Dalam hal ini yang paling dirugikan adalah masyarakat yang akan kesulitan menerima kebutuhan barang karena transportasi terhambat sehingga barang menjadi mahal," kata Eka.