REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana merelokasi warga yang berada di radius lima hingga tujuh kilometer dari kawasan erupsi Gunung Sinabung di dataran tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Wisnu Widjaja di Padang, Rabu mengatakan, akibat ratusan kali letusan Gunung Sinabung ditetapkan radius lima kilometer dari puncak erupsi merupakan daerah berbahaya dan tujuh kilometer arah selatan dan tenggara, merupakan daerah yang tidak layak untuk permukiman.
"BNPB memiliki konsep agar masyarakat tidak tinggal di kawasan tersebut, namun rencana ini harus dibicarakan lebih lanjut kepada pemerintah daerah (Pemda) setempat, sebab Pemda setempat yang akan mencarikan lokasi yang tepat untuk masyarakat sekitar Gunung Sinabung," kata Wisnu.
Kita mengetahui, lanjut Wisnu, Gunung Sinabung masih terjadi erupsi. BNPB belum dapat membuat keputusan pasti terkait rehab-rekon, karena data-data baik kerusakan dan kerugian masih berubah-ubah, hingga kondisi aman baru proses rehab-rekon berjalan.
"Tapi kita sudah menerjunkan tim untuk untuk memetakan kondisi, seperti apa tindakan yang akan dilakukan selanjutnya," kata dia.
Selain itu, terkait bencana lainnya seperti banjir bandang di Kota Manado Sulawesi Utara, Wisnu mengatakan, BNPB juga belum menetapkan tindakan lebih lanjut, namun telah menurunkan tim untuk melakukan pendataan.
Dia mengatakan, untuk bencana besar BNPB harus membuat rencana aksi yang didasari pada penilaian terkait kerusakan infrastruktur dan kerugian yang dialami masyarakat akibat dampak bencana.
Dari kerusakan, kerugian dan keinginan masyarakat nantinya, kata Wisnu, BNPB dapat menentukan skala prioritas atas kebutuhan masyarakat di kawasan bencana, mana yang perlu didahulukan," kata dia.
"Selanjutnya, dari rencana aksi tersebut kebutuhan anggaran akan diajukan ke DPR guna disalurkan terhadap apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak bencana," kata dia.