REPUBLIKA.CO.ID, Guru Besar Ekonomi Kependudukan, Universitas Andalas (Unand), Padang, Prof Elfindri, mengatakan pemerintah harus serius memperhatikan dampak pascabencana. Hal ini untuk mencegah munculnya masalah kemiskinan dan pengangguran karena terpengaruh bencana.
Menurutnya, salah satu penanganannya adalah dengan membuat program pascabencana untuk membantu warga yang menjadi korban bencana, baik di Sinabung Sumatera Utara (Sumut), Manado Sulawesi Utara (Sulut), maupun daerah bencana lainnya.
Program ini nantinya bisa berupa paket-paket pekerjaan yang melibatkan warga korban bencana. Misalnya warga diminta untuk membersihkan lingkungan dan memperbaiki saluran air. "Nantinya, mereka akan mendapatkan gaji atas pekerjaan tersebut Sumber gaji mereka berasal dari alokasi khusus yang disediakan pemerintah," katanya, Rabu (22/1).
Sementara, lanjutnya, untuk para petani yang bercocok tanam dapat dibantu dengan program penyediaan bibit. Program serupa juga digulirkan untuk para petambak ikan dengan membantu mereka agar bisa beraktivitas kembali.
Dia berpendapat, saat ini, mungkin belum ada yang melakukan penanganan pascabencana, tapi program semacam ini harus didorong. Pelaksanaan program bisa dilakukan pada Februari 2014 mendatang. Pada bulan tersebut diperkirakan sejumlah daerah sudah mulai pulih dari terjangan bencana. "Rentang waktu pelaksanaan program bisa dilakukan selama satu bulan."
Pemerintah di daerah, lanjutnya, harus merevisi orientasi penanganan pascabencana. Intinya, pemerintah harus memperhatikan bagaimana mereka akan hidup setelah bencana terjadi. "Jangan sampai angka kemiskinan naik karena terdampak bencana alam."
Intinya, kata Elfindri, program ini memulihkan kondisi masyarakat agar kembali dengan keadaan sebelum terjadi bencana. Sehingga, katanya, warga dapat menjalankan aktivitas pekerjaannya secara normal.