REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak mencatat 2.678 unit rumah di tujuh kecamatan di daerah itu terendam banjir. Para korban banjir terpaksa tinggal di pengungsian, seperti Kantor Kecamatan, Desa, Sekolah, Majelis Taklim, Gedung Juang, dan Vihara.
"Kami memfokuskan keselamatan para korban banjir karena ketinggian air di bantaran sungai mencapai 3,5 meter," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Rangkasbitung, Rabu (22/1).
Menurut dia, selama ini permukaan air Sungai Ciberang dan Ciujung menurun karena sejak pagi sampai sore hari tidak diguyur hujan. Sebagian besar warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan lumpur dan kotoran akibat banjir itu.
Masyarakat yang terkena banjir di Rangkasbitung sebagian besar tinggal daerah bantaran sungai misalnya, Kampung Salahur, Kebon Kopi, Kebon Kelapa, Kalimati, Lebak Sambal, Lebak Saninten, dan Kaum Lebak hanya beberapa meter dari Sungai Ciberang dan Ciujung.
"Kami mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan banjir susulan, mengingat curah hujan selama sepekan ke depan cukup tinggi," katanya.
sumber : Antara