Kamis 23 Jan 2014 17:33 WIB

Bicara Klenik, Semestinya SBY Tidak Gegabah

Praktik perdukunan, ilustrasi
Praktik perdukunan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi Partai Golkar DPR, Bambang Soesatyo, mengaku prihatin karena Presiden RI mendapatkan pencitraan buruk dari pemberitaan Washington Post, terkait tentang kepercayaan terhadap klenik (sihir).

Pemberitaan itu, kata Bambang, merupakan risiko yang harus ditanggung seorang kepala negara ketika dia gegabah mengungkap hal-hal atau masalah personal dalam penulisan bukunya.

 

"Kita tidak bisa menyalahkan Washington Post dan penulisnya, Vishal Arora. Bagaimana pun, apa yang disorot Arora tentang keyakinan SBY itu pasti menjadi sisi lain yang menarik untuk dikupas oleh Washington Post demi kepuasan dan tambahan pengetahuan bagi pembacanya," kata Bambang, Kamis (23/1).

 

Bagi Washington Post, apa yang diyakini SBY pasti menjadi sesuatu yang aneh menurut redaksi mereka. Keanehan dari Presiden RI itu, menurut redaksi Washington Post, perlu dikemukakan kepada pembacanya, karena hal itu nyata, bukan khayalan atau karangan belaka. Itu sebabnya, untuk menghindari kekeliruan atau salah tafsir, Arora mengutipnya dari buku SBY sendiri.

 

"Jadi, kalau kita malu dan ingin melihat itu sebagai aib, jangan salahkan Washington Post dan Arora. Justru Presiden RI yang harus menyalahkan dirinya sendiri," ungkap politikus yang menjadi anggota Timwas Century ini.

 

Bambang mengatakan, ilmu hitam itu sebenarnya sudah menjadi pandangan universal. Itu sebabnya dunia mengenal Satanisme. Sejak kecil, hampir setiap orang di berbagai belahan dunia, sering dicekoki cerita tentang setan. Setan kemudian dipahami sebagai sumber kejahatan atau ilmu hitam itu.

 

Jadi, setan atau ilmu hitam itu bukan hanya ada dalam pandangan masyarakat Indonesia. Dia pun ada dalam komunitas barat, termasuk di Amerika Serikat sendiri (AS). Sebagian orang AS tentu mengenal sosok penyanyi Marylin Mason yang dianggap sebagai pemuja setan, atau Acheron, band yang didirikan Vincent Crowley di Tampa, Florida.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement