Kamis 23 Jan 2014 20:35 WIB

Cerita Uang Suap Semilyar Bisa Disakuin Saja (1)

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Joko Sadewo
Petugas menata tumpukan uang rupiah. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas menata tumpukan uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Politisi Partai Golkar Chairun Nisa menceritakan kejadian ketika akan menyerahkan uang ke Akil Mochtar, 2 Oktober lalu. Penyerahan uang senilai Rp 3 miliar itu terkait pengurusan sengketa Pemilukada Kabupaten Gunung Mas.

Chairun Nisa mengatakan, bertemu dengan Bupati Gunung Mas Hambit Bintih di Bandara Palangkaraya. Pertemuan itu terjadi setelah sebelumnya Chairun Nisa berkomunikasi dengan Akil mengenai dana pengurusan. "Hambit mengatakan tolong temani Cornelis," kata Chairun Nisa, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (23/1).

Menurut Chairun Nisa, Cornelis Nalau Antun adalah keponakan Hambit yang menyiapkan uang permintaan Akil. Ia kemudian berkomunikasi dengan Cornelis yang sudah berada di Jakarta. Sesampainya di Jakarta, Chairun Nisa kemudian menjemput Cornelis dan keduanya berangkat menuju rumah dinas Akil di Widya Candra, Jakarta.

Chairun Nisa mengaku tidak melihat Cornelis membawa barang apapun ketika menjemput. Namun, ia meyakini, Cornelis sudah membawa permintaan Akil setelah mendapat penjelasan dari Hambit sebelumnya. "Yakin. Tapi saya tidak melihat. Kan biasanya orang bawa sesuatu bawa map atau amplop. Ini tidak ada," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement