REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Menteri Pertanian Suswono menanggapi positif terkait empat instruksi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Suswono juga mendukung jika ada upaya untuk menghapuskan utang atau kredit dari para pengungsi terkait usaha taninya.
"Kalau dimungkinkan dan ada peluang, sangat bagus kalau dibebaskan (utang para pengungsi)," kata Suswono kepada Republika di sela-sela kunjungan Presiden SBY di pos pengungsian Gereja Paroki Kabanjahe, Kamis (23/1).
Suswono menjelaskan koordinasi antara pihaknya dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan persoalan apakah utang para petani yang menjadi pengungsi dapat dibebaskan atau dilakukan reschedule atau penjadwalan ulang. Menurutnya hal ini tergantung dari kemampuan OJK dalam menyelesaikan masalah ini.
Tentunya, ia menambahkan, harapan dari para petani meminta untuk dibebaskan utangnya. Akan tetapi apakah dimungkinkan atau tidak secara aturan dan undang-undang. Kalau dimungkinkan, hal itu akan sangat baik bagi pengungsi.
Saat ini, ia sendiri masih melakukan identifikasi agar data-datanya valid dan dapat diverifikasi. Selain itu, juga akan dievaluasi terlebih dahulu apakah sudah ada kepastian terkait bantuan yang akan diberikan kepada para pengungsi.
"Lahan yang rusak sudah pasti benih akan diganti. Pemerintah ada cadangan benih nasional untuk tanaman pangan dan hortikultura. Akan dievaluasi dulu kalau sudah ada kepastian, baru akan menentukan bantuannya," tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.