Jumat 24 Jan 2014 00:11 WIB

Buddha Myanmar Bunuh 40 Muslim

Rep: Satya Festiani/ Red: Julkifli Marbun
  Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia melakukan aksi solidaritas di depan kantor Kedubes Myanmar, Jakarta, Selasa (7/1).    (Republika/Tahta Aidilla)
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia melakukan aksi solidaritas di depan kantor Kedubes Myanmar, Jakarta, Selasa (7/1). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, MYANMAR –- Buddha Myanmar membunuh sedikitnya 40 Muslim dalam penyerangan di bagian barat Myanmar minggu lalu.

Organisasi hak asasi manusia (HAM) yang mendapatkan informasi dari saksi mata mengatakan bahwa ekstremis Buddha tersebut membunuh warga Muslim dengan pisau.

Pemerintah menyangkal adanya korban yang terbunuh, tetapi fakta menunjukkan sebaliknya. 

Direktur Eksekutif lembaga nirlaba HAM Fortify Rights, Matthew Smith, meminta pemerintah untuk memberikan akses pada pekerja kemanusiaan, pengamat dan jurnalis ke Desa Du Char Yar Tan di bagian utara Rakhine.

Desa tersebut telah dikosongkan dan ditutup sejak 14 Januari. “Masih ada mayat-mayat di sana,” ujar Smith pada Bangkok Post, Kamis (23/1).  Ia juga meminta agar pemerintah mengakhiri hukuman pada pria dan anak-anak Rohingya.

Hukuman tersebut, menurutnya, telah menyalahi HAM dan harus segera diakhiri.  Laporan mencatat bahwa sebanyak 280 orang di Desa Du Char Yar Tan tewas.

Pemerintah Myanmar berulang kali menyangkal adanya pembunuhan di desa tersebut. Pernyataan dari Kementerian Informasi Myanmar menyatakan Kepala Menteri Rakhine, Hla Maung Tin, telah mengunjungi area tersebut pada Rabu lalu.

Menurutnya, pemberitaan mengenai pembunuhan anak-anak dan wanita di area tersebut tidak benar. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement