REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Dinas Pendapatan Daerah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) pada 2014 sebesar Rp335 miliar atau meningkat 16,81 persen dari 2013 sebesar Rp286 miliar.
"Kami optimistis realisasi target ini akan menggembirakan. Apalagi dengan berpatokan dari tahun lalu, realisasi PAD mencapai 109 persen," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Samarinda, A Lujah Irang di Samarinda, Kamis.
Ia menyebutkan target PAD tahun 2013 sebesar Rp286 miliar dan terealisasi sebesar Rp313 miliar lebih.
Menurut dia, untuk mencapai proyeksi PAD itu, Dispenda Kota Samarinda sejak dini akan bekerja keras dan saling bersinergi.
"Tentunya, hal ini tidak terlepas instansi teknis yang terus bisa memberikan dukungan maksimal. Tahun ini harapan datang lagi sumbangan dari sektor parkir yang tahun lalu belum mencapai target," kata LUjah Irang.
Ia menyebutkan, dari 11 jenis restribusi andalan, tertinggi disumbang Pajak Penerangan Jalan, disusul Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Tapi yang membuat kami optimistis lagi, pajak perhotelan yang saat ini ditunjang dengan munculnya hotel-hotel berbintang. Bahkan, Hotel Aston yang menaikkan kelasnya, secara otomatis menaikkan jumlah kamarnya sehingga berpotensi menaikkan sumbangan PAD dari di sektor ini," ujar Lujah Irang.
Tak hanya itu, lanjut dia, optimisme pencapaian target PAD tersebut semakin besar melalui kerja sama Bank BRI untuk pengelolaan empat jenis pajak, yaitu restoran, hotel, hiburan dan parkir.
"Melalui kerja sama ini akan mampu menekan kebocoran. Sebelumnya DKI Jakarta sudah bekerja sama terlebih dahulu dan terbukti menghasilkan keuntungan bagi pemerintah setempat berkali ganda," ungkap Lujah Irang.
Pada 2014, Dispenda Samarinda, lanjut Lujah Irang, akan menempatkan 20 petugas di semua kantor kecamatan, yang akan bertugas memantau semua jenis pajak.
"Penempatan 20 petugas di seluruh kecamatan itu untuk memudahkan pendataan dan penagihan, sebab hal itu merupakan salah satu kendala pada tahun lalu," katanya.
Ia mengemukakan Dispenda tetap melakukan upaya persuasif dalam menggenjot pendapatan di daerah itu.
"Kami akan terus melakukan penyuluhan dan pendekatan kepada wajib pajak. Tentunya, bagaimana agar wajib pajak mau memenuhi kewajibannya dan kami memudahkan mereka untuk membayar pajak," ujar Lujah Irang.
Dispenda Samarinda, kata dia, juga akan tetap melakukan upaya jemput bola, karena dinilai mampu mendorong dalam pencapaian target PAD.
"Berbagai upaya dan terobosan akan kami lakukan dalam meningkatkan pendapatan daerah, mengingat Kota Samarinda sebagai daerah yang tidak bertumpu pada kekayaan alam," kata Lujah Irang.