Jumat 24 Jan 2014 08:54 WIB

Partai Demokrat Bagi-Bagi Tas ke Pengungsi Gunung Sinabung?

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung ketika berada di lokasi pengungsian, di Kabanjahe Kab Karo, Sumut, Senin (11/11) malam.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Sejumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung ketika berada di lokasi pengungsian, di Kabanjahe Kab Karo, Sumut, Senin (11/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunjungi pengungsian bencana Gunung Sinabung sejak Kamis (23/1) kemarin. Presiden SBY juga telah memberikan sumbangan kepada para pengungsi beberapa hari sebelumnya.

Namun baru-baru ini, tersiar sebuah foto yang memperlihatkan para personel TNI sedang membawa paket sumbangan berbentuk tas di jejaring media sosial seperti Twitter. Tas ini berwarna putih dengan sisi-sisinya berwarna biru. Yang membuat mata terbelalak, karena tas sumbangan ini berlogo Partai Demokrat.

Belum diketahui apakah foto ini asli atau hanya hasil edit orang-orang iseng. Pasalnya berdasarkan pantauan ROL, tas sumbangan memang mberwarna putih dengan sisi biru, akan tetapi tas itu bertuliskan Bantuan Istana Presiden Republik Indonesia dengan logo gambar Istana Presiden dan tidak ada logo Partai Demokrat.

ROL pun berupaya mengkonfirmasi apakah ada tas sumbangan berlogo Partai Demokrat ke dua pos pengungsian yaitu pos pengungsian Masjid Agung Kabagunjahe dan Gereja GBKP Asrama kodam. Dua pos pengungsian ini merupakan yang dikunjungi Presiden SBY pada Kamis (23/1) kemarin.

Koordinator pos pengungsian Masjid Agung Kabanjahe, Suanto Sitepu membantah posnya telah menerima bantuan berlogo Partai Demokrat. Kalaupun pihaknya akan diberikan bantuan tersebut, ia akan menolaknya meskipun bantuan tersebut berasal dari Presiden SBY.

Ia tidak mau para pengungsi Gunung Sinabung menjadi korban yang dipolitisir pemerintah. "Kalaupun ada, pasti saya tolak. Saya juga orang partai, saya dari PAN (Partai Amanat Nasional), tapi saya tidak pernah bawa partai kesini, ujar Suanto kepada ROL, Jumat (24/1).

Senada diucapkan koordinator pos pengungsian Gereja GBKP Asrama Kodim, Andre Surbakti. Pos pengungsiannya juga tidak menerima tas sumbangan berlogo Partai Demokrat. "Selain tas sumbangan kepresidenan, tidak ada lagi sumbangan dari Presiden SBY, tidak ada juga tas dari Demokrat," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement