REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan Dinas Pekerjaan Umum DKI fokus untuk membangun tanggul di sepanjang sungai karena salah satu penyebab banjir adalah tidak kuatnya tanggul menahan lajunya air.
"Salah satu penyebab banjir adalah lemahnya tanggul. Maka tahun ini Dinas PU fokus bangun tanggul di bantaran kali," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meninjau tanggul sungai Ciliwung di Kwitang dengan bersepeda di Jakarta, Jumat (24/1).
Dalam kesempatan tersebut, Joko Widodo yang kerap kali dipanggil Jokowi, melihat proses pembangunan tanggul di sisi Barat Sungai Ciliwung yang bertujuan untuk menahan banjir dan rob. Jokowi pun tak lupa menanam empat pohon ketapang di pinggir Kali Ciliwung itu. "Ini sebagai simbol bahwa bantaran kali itu harus hijau dan steril dari rumah," katanya.
Jumat pagi (24/1) Jokowi memulai aktifitas dengan "menggowes" sepeda pada pukul 06.45 WIB yang dimulai dari rumah dinasnya di Kawasan Menteng, Taman Suropati, Jakarta Pusat. Ia bersepeda ditemani komunitas bike to work menyusuri ruas-ruas jalan ibu kota antara lain Jalan Cut Meutia, Menteng Raya, Jalan Prapatan, Tugu Tani, dan Kwitang.
Sesampainya di Jalan Kwitang ia menuju Sungai Ciliwung yang berlokasi di samping Toko Buku Gunung Agung untuk meninjau tanggul di sungai tersebut. Setelah meninjau, Jokowi pun melanjutkan perjalanannya sambil diikuti komunitas Bike to Work.
Sepekan Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera memperbaiki ruas- ruas jalan rusak akibat banjir yang melanda ibu kota dalam beberapa waktu terakhir. "Kalau cuaca ibu kota turun hujan maka kondisi jalan menjadi basah dan itu tidak bisa diperbaiki. Jadi tergantung dari cuacanya, mudah-mudahan dalam sepekan ini bisa diperbaiki jalan yang rusak itu," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Manggas Rudi Siahaan saat itu.
"Total jalan yang rusak maupun yang berlubang antara lain Jakarta Pusat sebanyak 3.871 meter persegi, Jakarta Utara 80.857 meter persegi, Jakarta Barat 14.625 meter persegi, Jakarta Selatan 16.585 meter persegi dan Jakarta Timur 24.760 meter persegi," ucapnya.